Sesuai dengan tema blog ini dan latar belakang penulis yang hanya seorang praktisi, maka tidak akan banyak membahas secara teori (yang sedemikian memusingkan ...). Sehingga harapannya agar lebih menarik untuk dibaca dan lebih mudah untuk dimanifestasikan di dalam praktek.
Secara garis besar, antena dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu Omny Directional Antenna (antena yang memancar ke segala arah) dan Directional Antenna (antena yang memancar ke satu arah atau lazim disebut Beam Antenna).
Bagi kalangan yang mampu membeli antena pabrikan, atau juga bagi sebagian orang yang hanya mampu untuk meniru hasil karya orang lain (baik pabrikan maupun individu), tentu tidak perlu kita bahas. Tapi bagi kalangan yang tidak mampu atau kurang mampu membeli, dan yang ingin belajar membuat antena serta yang lebih bangga dengan hasil rancangannya sendiri, tentunya wajib didukung dan pantas untuk mendapatkan apresiasi.
Untuk mempersingkat bahasan lebih baik kita langsung ke pokok bahasan sesuai judul artikel ini, yaitu Antena Pengarah Buatan Sendiri. Oleh karena penulis lebih suka jenis Undirectional Antenna atau Beam Antenna atau dalam bahasa kita dikenal sebagai Antena Pengarah, maka di dalam blog ini hanya akan membahas jenis tersebut.
Apabila kita googling, ada banyak sekali artikel yang membahas mengenai antena baik secara teori maupun contoh konfigurasi untuk dipraktekkan, baik yang sudah pernah dicoba maupun yang masih dalam hitungan teori (hasil perhitungan rumus/software). Akan tetapi bagaimana antena itu mulai dirancang hingga dimanifestasikan tidaklah banyak, terlebih bagi yang hanya sekedar copy paste link sana sini.
Sebelum kita beranjak ke dalam bahasan bagaimana antena itu dibuat, tahapan-tahapan yang wajib dilalui adalah:
- Merancang Antena.
- Alat Ukur Pendukung.
- Merealisasikan Rancangan Antena ke dalam Praktek.
- Pemasangan Antena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar