Sabtu, 22 April 2017

Software MMANA-GAL BASIC

     Pada awalnya MMANA diciptakan oleh Makoto Mori (JE3HHT) yang hanya dalam bahasa Jepang, akan tetapi di dalam perjalanannya disempurnakan oleh Alex Schewelew (DL1PBD) & Igor Gontcharenko (DL2KQ) dengan penambahan bahasa Inggris, Jerman dan Rusia, sekaligus berubah nama menjadi MMANA-GAL. Software ini dirilis dalam 2 (dua) buah versi, MMANA-GAL BASIC untuk yang gratis dan MMANA-GAL PRO untuk yang berbayar. Karena kita masih dalam tahap pemula yang baru belajar atau yang sudah belajar tapi baru sedikit, jadi belum termasuk golongan pro. Oleh karena itu juga kita memilih untuk yang versi gratis. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Bapak Makoto Mori (JE3HHT), Alex Schewelew (DL1PBD) & Igor Gontcharenko (DL2KQ). Akan tetapi apabila diantara teman-teman sudah termasuk golongan pro, penulis sarankan untuk membeli yang versi berbayar (MMANA-GAL PRO).
     Alasan penulis memilih MMANA-GAL BASIC ini, adalah berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Kelebihannya:
  • Merupakan sebuah software penganalisa antena yang user friendly, artinya tidak terlalu sulit apabila kita mau mempelajarinya.
  • Mampu melakukan perhitungan untuk model-model antena yang cukup kompleks. Artinya tidak melulu hanya antena tipe dipole (turunan Yagi) saja, tetapi untuk tipe antena single loop, bahkan double loop pun masih sanggup menghitungnya.
  • Memiliki fitur-fitur yang komplit.
Dari berbagai kelebihan tersebut di atas, menurut penulis ada beberapa kekurangan atau keterbatasannya (lagi-lagi versi penulis), yaitu:
  • Terjadi kesalahan perhitungan untuk undirectional antenna dengan panjang boom kurang dari 4 meter khususnya tipe yagi, untuk tipe lainnya silakan diexplore sendiri ya, karena beda tipe antena beda pula keterbatasannya.
  • Keterbatasan di dalam penggunaan variabel.
  • Teknik penggambaran/urutan penggambaran (secara geometri) menjadi sesuatu yang vital terhadap hasil perhitungan. Khusus untuk hal ini, akan dibahas pada artikel tersendiri.
     Sekarang saatnya kita bermain sekaligus belajar menggunakan software MMANA-GAL BASIC.........
* Seperti pada umumnya, download dan install software MMANA-GAL BASIC, kemudian kita jalankan.
Tampilan antar mukanya seperti gambar di bawah:
 
* Isilah field-field penting
 
Keterangan Gambar:
  1. Frekuensi yang dikehendaki.
  2. Untuk tipe dipole (turunan Yagi) di band VHF, isikan/ubah: DM1=400 dan DM2=40. Untuk lebih jelasnya, silakan kunjungi help filenya.
  3. Isilah field ini sebagai judul atau keterangan antena (sifatnya hanya sebagai catatan yang tidak mempengaruhi perhitungan).
* Menggambar Antena.
     Cara menggambar antena di MMANA-GAL ada beberapa cara, silakan pilih mana yang paling mudah menurut Anda.
A. Bagi yang Terbiasa dengan Format Geometri, silakan langsung diisi field-fieldnya.
 

 Untuk menambahkan wire/elemen baru setelahnya, tinggal isi fields pada baris next. Sedangkan untuk menambahkan wire/elemen sebelumnya, klik kanan pada baris yang akan disisipi, kemudian pilih add. demikian seterusnya hingga selesai.
Catatan:
     Menurut para Pakar, untuk para pemula akan lebih baik mendifinisikan/menggambar/menempatkan driver elemen sebagai elemen pertama (W1) dan sebaiknya pada titik 0 (nol) sumbu X. Tujuannya adalah jika nantinya sudah mendapatkan hasil yang dirasa bagus/cukup memuaskan, dan kemudian akan dibuat/dipraktekkan tidak mengalami kesulitan di dalam penempatan elemen pada boom. Akan tetapi menurut penulis, untuk jenis-jenis antena simple seperti yagi, titik 0 (nol) sumbu X kita jadikan sebagai posisi reflektor juga baik dan tidak membingungkan nantinya (dengan catatan JANGAN PERNAH menghapus reflektor untuk kemudian menggambarnya lagi dalam keadaan gambar antena yang sudah komplit. Karena hal itu akan menyebabkan berubahnya posisi feed point dan Anda harus segera mengeditnya).
     Karena kebiasaan pendahulu-pendahulu kita yang memasang undirectional antena dengan polarisasi vertikal (dan bahkan masih banyak yang salah kaprah sampai sekarang dengan menyebut antenna undirectional itu sebagai antenna horisontal, padahal dipasang secara vertikal....!!), dan hanya untuk memudahkan pengertian saja, maka sumbu X kita anggap sebagai boom, dan sumbu Z kita anggap sebagai panjang elemen.
B. Bagi yang Terbiasa dengan Mode Gambar (2 Dimensi):
 
Sehingga penampakannya akan seperti di bawah ini
 
Pilih suatu titik yang akan dijadikan posisi elemen, kemudian klik kiri dan tahan, geser/tarik ke bagian yang dikehendaki, baru dilepas klik kirinya. Tidak tepat juga tidak masalah asalkan terdefinisi hanya 1 (satu) garis/wire, toh nanti bisa kita edit pada bagian kotak sebelah kanan.
 
Untuk melakukan editing, klik pada bagian kotak (sebarang, asal masih di dalam kotak), maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Dan silakan mengedit/merubah sesuai dengan keinginan. Kemudian pilih OK, apabila sudah benar.
 
Demikian seterusnya hingga selesai, dan untuk kembali ke Menu Utama, pilih OK. Sebagai catatan, jangan lupa mengisi field R (radius elemen). Sesuaikan dengan elemen yang digunakan, terlebih apabila berbeda ukurannya (pada umumnya elemen driver lebih besar dari direktor dan reflektor).
C. Bagi yang Malas tapi Pingin Cepat Selesai dan Sekaligus Benar.
     Gambar satu buah elemen, baik melalui cara A atau B, setelah itu OK untuk kembali ke Menu Utama.
Kemudian pilih Element Edit
 
Sehingga penampakannya seperti gambar di bawah ini
 
Cara menambahkan elemen setelahnya, tinggal kita tempatkan posisi pointer pada baris next di sebarang tempat/field, kemudian klik kanan dan pilih add. Sedangkan untuk menyisipkan elemen sebelumnya, tinggal kita klik pada baris yang akan kita sisipi, kemudian klik kanan dan pilih add. Demikian seterusnya hingga selesai. Boleh edit pada setiap penambahan elemen, boleh juga nanti setelah seluruh elemen tergambar. Yang pasti, secara umum pada mode ini jauh lebih mudah untuk dimengerti karena merupakan gambaran dari kondisi sebenarnya (bukan angka koordinat ruang).
Keterangan gambar:
  • V line adalah bentuk antena (vertical line).
  • Height adalah panjang elemen.
  • R adalah radius elemen.
  • Ini yang jangan sampai keliru (bagian gambar yang dibulati). Apabila kosong (seperti contoh gambar), berarti posisi elemen terhadap reflektor (asumsinya reflektor adalah 0 (nol). Atau untuk memudahkan dalam membayangkan keadaan antena sebenarnya, angka yang tertera pada kolom int merupakan posisi elemen jika dipasang pada boom. Akan tetapi apabila kita tick pada kotak, berarti angka yang tertera pada kolom int adalah jarak antar elemen.
* Menggambar Feed point.
     Tanpa adanya feed point, software tidak akan bisa melakukan perhitungan walaupun kita sudah selesai dalam menggambar antena. Penulis beberapa kali menemukan kasus karena saking bernafsunya sehingga terkadang lupa mendefinisikan feed point......
Cara mendefinisikan/menggambar feed point.
A. Dengan Cara Diketik.
     Pada Menu Utama, pilih Geometri, kemudian isilah field yang dilingkari, seperti gambar di bawah:
 
Isilah kolom PULSE misalnya dengan W1C, artinya: feed point adalah wire/elemen nomor 1, dengan posisi feed point tepat ditengah elemen. Semua jenis antena dengan driver dipole, selalu di feed di tengah, kecuali untuk tipe L yang tidak lazim di band VHF (untuk memudahkan, penulis hanya membatasi untuk antena undirectional di band VHF sesuai dengan tema blog ini). Kemudian Volt. V diisi dengan nilai 1, dan PHASE dg diisi dengan nilai 0 (nol). Kecuali untuk tipe-tipe antena tertentu yang memiliki 2 (dua) buah source dan harus terjadi perubahan fase. Misalnya untuk jenis end fire seperti Zulu Lima, yang pada source kedua harus diubah fasenya sebesar 135 derajad (3/8 Lamda), mohon dibaca menu helpnya.

B. Dengan Mode Gambar.
     Caranya, geser/tempatkan pointer pada sebarang titik sepanjang garis elemen yang akan dijadikan driver/feed point, kemudian klik kanan. Geser pointer ke posisi move/add source to, kemudian klik/pilih center of wire. Sehingga akan seperti contoh gambar berikut.
 
Catatan:
     Sering kali, untuk memudahkan dalam menentukan feed point, kita harus melakukan Zoom-ing dan juga pilihan middle point of antenna atau x=0, y=0, z=h bergantung dari banyak sedikitnya elemen, kompleksitas bentuk antena, dll. Silakan pilih sendiri kondisi seperti apa yang termudah.
     Mengacu pada artikel-artikel sebelumnya, apabila kita mendesign antena tipe yagi atau folded dipole, seluruh uraian dan keterangan dalam artikel ini menjadi sia-sia, apabila kita mengawalinya dengan software Yagi Calculator yang telah penulis bahas pada artikel sebelumnya. Akan tetapi apabila untuk mendesain/menggambar tipe/model antena yang lain, harapan penulis mudah-mudahan artikel ini dapat sedikit membantu bagi yang baru belajar menggunakan software MMANA-GAL BASIC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar