Minggu, 11 Juni 2017

Kekurangan MMANA-GAL BASIC Bagian II

     Disamping kekurangluwesan di dalam penggambaran, software MMANA-GAL juga memiliki keterbatasan dalam hal penggunaan variabel. Jika MMANA-GAL memang membatasi user define variable, ya sudah, kita terima sajalah. Akan tetapi untuk hubungan variabel dalam 1 (satu) elemen "mbok iya" selalu diberi opsi untuk memilih, karena opsi pilihan/pertanyaan itu akan keluar/tertampil/ditanyakan "hanya" untuk bangun yang memiliki 2 (dua) buah dimensi yang terbuka ujung-ujungnya (open end), dengan asumsi ketebalan wire tidak dianggap. Sehingga pada bangun-bangun 2 (dua) dimensi yang closed end menjadi kurang nyaman, terlebih apabila kita ingin meng-konstan-kan salah satu dimensinya. Mudah-mudahan pembaca menjadi semakin pusing.....

     Sekarang, marilah kita mengambil obat pusing dengan membuka software MMANA-GAL BASIC yang telah kita miliki sebelumnya. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menjengkelkan:
1. Untuk bangun 2 (dua) dimensi yang close end (terhubung di kedua ujungnya = loop).
     Penulis memberi contoh bentuk antena yang familier bagi pembaca, yaitu Folded Dipole. Semisal, pengguna ingin membuat driver Folded Dipole pada frekuensi 145 MHz, dengan dimensi awal 5 cm x 100 cm (dalam contoh ini di feed dalam mode vertical polarity). Yang nantinya, si pengguna ingin meng-optimasi-nya agar resonant, dengan syarat lebar folded (bend) tetap (5 cm). 
Silakan disimak gambarnya:


 
Setelah dioptimasi



 
     Alhasil setiap kali melakukan optimasi, setiap kali pula harus memperbaiki jarak bend untuk dioptimasi lagi dan edit lagi sampai suatu ketika MMANA-GAL sudah tidak mampu melakukan optimasi dan dengan jarak bend 5 cm. Terasa menjengkelkan sekali........
2. Untuk bangun dua dimensi yang open end.
     Untuk contoh kasus ini, marilah kita sedikit berkreasi dengan mencoba bentuk yang berbeda, kita namai saja dengan antena asal-asalan. Semoga tidak ada yang melarang.
Silakan disimak lagi gambarnya:
 
     Misalnya, pengguna tertarik untuk mencoba bentuk antena tersebut dan ingin mengoptimasi agar resonant pada fekuensi 145 MHz, dengan tetap mempertahankan bentuk tersebut (dalam contoh ini feed point element memiliki sudut 45 derajad).
A. Dengan optimasi mode variabel-variabelnya tidak saling berhubungan.
     Pada mode optimasi ini variabel yang ada (MMANA-GAL mendefinisikannya sebagai size Y dan size Z) diperbolehkan diubah sendiri-sendiri tanpa saling berhubungan, artinya misalkan nilai pada sumbu (size) Y berubah, nilai pada sumbu (size) Z tidak harus berubah atau kalaupun berubah, nilai perubahannya tidak harus sama dengan nilai perubahan pada sumbu (size) Y).
Gambarnya sebagai berikut:


 
Tidak berhasil mempertahankan bentuk atau sudutnya berubah.
B. Dengan optimasi mode variabel-variabelnya saling berhubungan.
     Dalam contoh kasus ini, variabel sumbu (size) Y saling berhubungan dengan variabel sumbu (size) Z (Y cooperate with Z), artinya setiap perubahan yang terjadi pada sumbu (size) Y, sumbu (size) Z pun akan mengalami perubahan yang sama, demikian pula sebaliknya. Di bawah ini hasil screen shotnya:


 
     Dari dua buah pilihan opsi yang ada, semuanya nihil atau tidak sesuai harapan si pengguna. Dengan demikian, dari 3 (tiga) contoh kasus yang penulis angkat di dalam artikel ini dan juga sebelumnya, silakan disimpulkan sendiri-sendiri, tidak boleh ada yang jengkel ataupun marah, terlebih yang anarkis......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar