Sabtu, 02 September 2017

Alat Ukur Pendukung

     Untuk dapat membuat antena yang benar, kita wajib memiliki alat-alat bantu yang akan kita jadikan pegangan/tolok ukur. Tanpa peralatan tersebut, akan amat sulit untuk mewujudkan keinginan kita. Kalaupun seseorang mampu membuat antena tanpa alat bantu, menurut penulis itu hanyalah sebuah kebetulan saja, atau mungkin juga karena faktor kebiasaan/rutinitas yang tentunya melekat dengan berbagai macam syarat. Misalnya yang paling umum adalah bahan yang digunakan. Coba bahannya diganti, pasti orang tersebut sudah kebingungan, atau coba dirubah penggunaan diameter bahannya, pasti orang tersebut akan sakit kepala, dll.
     Alat ukur yang umum digunakan sebagai penunjang di dalam pembuatan antena akhir-akhir ini adalah antenna analyzer. Alat ini pada awalnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu karena saking mahalnya, maklum saja karena termasuk di dalam klasifikasi alat laboratorium. Tetapi sekarang sudah dibuat versi murah (dengan segala keterbatasannya) agar supaya para praktisi sanggup membelinya.  Cukup banyak pilihan produk yang ditawarkan, mulai yang home-made sampai yang buatan pabrik (bahkan ada lho yang buatan anak bangsa sendiri). Penulis tidak akan membahas masalah kualitas dari antenna analyzer yang ada di pasaran, tetapi silakan memilih sendiri berdasarkan kebutuhan. Yang jelas, secara prinsip alat ukur yang baik adalah alat ukur yang terkalibrasi (oleh masing-masing produsen), sehingga ditabukan untuk mengotak-atik alat ukur tersebut.
     Tanpa bermaksud apapun, dan inipun juga hasil dari pertimbangan serta pilihan yang sifatnya amat subyektif, kebetulan alat ukur antenna analyzer yang penulis miliki adalah RigExpert AA-600. Disamping itu diperlukan juga dummy load sebagai pelengkap (pada umumnya nilainya 50 Ohm, ataupun mungkin juga dengan nilai yang lain untuk keperluan tertentu misal 100 Ohm, 200 Ohm, dll).
     Namun apabila rekan-rekan pembaca tidak/belum memiliki antenna analyzer, walaupun nantinya akan menjadikan pekerjaan membuat antena menjadi bertambah sulit, bukan berarti tidak bisa. Ingat bahwa jiwa Amatir salah satunya adalah Pantang Menyerah dan juga sebelum adanya/dibuatnya antenna analyzer versi murah tersebut toh kita juga mampu membuat antena yang baik.... Untuk itu, minimal dan sifatnya wajib, adalah memiliki alat ukur SWR meter. Akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan alat ukur Field Strength Meter (dapat dibuat dengan mudah dan sederhana,  silakan Googling). Kemudian tentunya juga harus dipersiapkan alat ukur panjang dan alat pertukangan lain sebagai pelengkap seperti misalnya pipe cutter, obeng, gergaji besi dan mungkin juga bor serta rivet.
     Yahh, seperti itulah kurang lebih alat ukur dan alat pendukung yang biasa dipergunakan/dibutuhkan untuk membuat antena. Dan sekali lagi, bahwa tidak semuanya harus dimiliki, bisa juga dengan cara meminjam teman. Yang jelas persiapkan semua peralatan yang mungkin dibutuhkan demi kelancaran pembuatan antena tersebut.....
     Catatan kecil yang sifatnya hanya sebagai pengingat, yaitu apabila kita menggunakan antenna analyzer, bacalah baik-baik petunjuk penggunaannya dan yang tidak kalah pentingnya adalah BIASAKAN MELAKUKAN GROUNDING TERLEBIH DAHULU TERHADAP SESUATU/APAPUN JUGA YANG AKAN KITA UKUR/PASANGKAN KE ANTENNA ANALYZER. INI HUKUMNYA WAJIB....!!! Demi keselamatan alat ukur kita, yang walaupun menurut kalangan teknisi antenna analyzer kita adalah versi murah, tetap saja bagi kita yang hanya kalangan praktisi merupakan sebuah harga yang mahal. Jadi camkanlah hal ini baik-baik: Grounding... Grounding... dan Grounding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar